Mengawali karir di tahun 1989, telah berakting dalam 60 film lebih dan tiga kali jadi nominator Oscar. Itu barangkali kalimat paling sederhana untuk menggambarkan keaktoran Mark Ruffalo. Tapi pria berdarah Italia dan Perancis ini jelas tak sesederhana itu. Tertarik pada dunia film sejak SMU, tak heran selepas itu ia belajar di Stella Adler Conservatory, sebuah sekolah film dan teater. Di situ ia bukan hanya belajar akting, tapi produksi film secara keseluruhan. Tapi, hidup Ruffalo tak sesederhana itu. Meski berbakat, ganteng, bahkan seksi, tak mudah menembus Hollywood. Ia pun harus rela menghidupi diri sebagai waiter dan bartender.
Keberuntungan baru mendatanginya sembilan tahun kemudian ketika ia mulai bermain di beberapa film untuk peran-peran kecil, bahkan figuran. Keberuntungan ke duanya baru datang ketika tanpa sengaja bertemu dengan film maker Kenneth Lonergan (Manchester by the Sea), saat itu Ruffalo terpilih untuk berakting dalam play besutan Lonergan yang berjudul This is Our Youth. Lantaran cocok, Ruffalo pun lantas diajak berakting di film You Can Count On Me (2000). Di luar dugaan, akting Ruffalo mendapat banyak pujian. Boleh dibilang dari sinilah karirnya benar-benar beranjak.
Meski tak gampang. Baru dua tahun mulai dilirik produser, sutradara dan penonton, ia malah nyaris tidak bisa kembali akting saat didiagnosa mengidap tumor otak pada tahun 2002, di luar dugaan, penyakit yang mengerikan itu sembuh setelah dioperasi.
Di dekade 2000-an silam, pria kelahiran 22 November 1967 ini lebih terkenal memerankan pacar tokoh utama, dengan kata lain, ia memang belum diberi kepercayaan jadi leading man. Dan sialnya, memang itulah yang diingat banyak orang: "Itu lho yang jadi pacarnya Jennifer Aniston (Rumor Has It)," atau "Oh yang dijatuhcintai Jennifer Garner di 13 Going to 30 itu," atau "Pria yang setia sama Reese Witherspoon (A Little Bit of Heaven)"...
Lucunya, belakangan ia dinominasikan Oscar untuk perannya sebagai 'pacar semua orang' dalam The Kids Are All Right (2010), dua nominasi berikutnya adalah ketika ia berperan sebagai tokoh nyata Dave Schultz, kakak sekaligus pelatih pegulat Olimpiade Mark Schultz dalam Foxcatcher (2014), serta sebagai wartawan harian Boston Globe, Mike Rezendes dalam film pemenang Oscar Spotlight (2015).
Sebenarnya breakthrough role Ruffalo adalah ketika di-cast oleh David Fincher dalam Zodiac. Di film yang mengangkat kisah nyata pembunuh berantai paling terkenal di San Fransisco itu, ia memerankan detektif polisi legendaris: Inspector David Toschi -- tokoh yang mengilhami Frank Bullit yang diperankan aktor legendaris Steve McQueen dalam film cult Bullit dan Harry Callahan (Clint Eastwood) dalam Dirty Harry. Selanjutnya, karir Ruffalo berjalan tanpa banyak halangan. Ia dipercaya bekerja dengan sutradara-sutarada papan atas macam Martin Scorsese hingga Tom McCarthy. Peran-perannya pun beragam, dari superhero (Hulk), pecundang hingga wartawan.
Nah, bagi penggemar sang binatng, tujuh film yang dibintangi Mark Ruffalo berikut, sudah pasti tidak boleh dilewatkan:
Sutradara Once kali ini hadirkan kisah asmara dan kecintaan pada musik. Kehidupan produser rekaman Dan berantakan. Dalam saat-saat tergelapnya, tak sengaja ia mendengar lagu yang dinyanyikan Gretta, gadis patah hati yang nyaris berhenti bermimpi jadi penyanyi. Keduanya seperti dipertemukan berkat kecintaan pada musik, dan menemukan kembali makna cinta dan kehidupan.
Dari Sutradara Heat Michael Mann, Collateral mempertemukan Jamie Foxx (Django Unchained) dengan Tom Cruise (Mission: Impossible) dalam tontonan seru di mana Cruise menjadi sang penjahat. Sopir taksi, Max, mengalami peristiwa menegangkan ketika tahu penumpangnya, Vincent, bekerja sebagai pembunuh bayaran yang membajak taksi. Polisi dan FBI yang mengejar mereka membuat Max terpaksa menuruti Vincent untuk bertahan hidup.
Film cerdas penuh kejutan, dibintangi Jesse Eisenberg, Mark Ruffalo, dan Morgan Freeman. Now You See Me mengisahkan perjalanan empat sekawan yang memanfaatkan keterampilan sebagai ilusionis dengan mencuri uang dari bank dan para eksekutif kaya, lalu membagi-bagikannya pada banyak orang. Trik mereka segera menarik perhatian agen FBI, detektif Interpol dan penyelidik pesulap.
Dibintangi sederet aktor terkenal dari film sebelumnya: Jesse Eisenberg (Batman v Superman: Dawn of Justice), Mark Ruffalo (Avengers), Woody Harrelson (The Hunger Games: Mockingjay Part 2), Michael Caine (The Last Witch Hunter), Morgan Freeman (London Has Fallen), lalu tambahkan Daniel Radcliffe (Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2), maka Anda akan tahu film ini tidak boleh dilewatkan. Satu tahun setelah mengelabui FBI dengan perampokan ala Robin Hood, Four Horsemen kembali lagi. Tapi kali ini mereka dijebak oleh seorang ahli teknologi yang memaksa mereka untuk melakukan perampokan yang mustahil dan tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Berdasarkan novel grafis 2003 berjudul sama karya Dennis Lehane (Mystic River, Gone Baby Gone), sutradara pemenang Academy Award Martin Scorsese bekerja sama dengan Leonardo DiCaprio untuk keempat kalinya dalam kisah noir psikologi seru ini. Tahun 1954, Teddy Daniels seorang marsekal AS, tiba di rumah sakit jiwa untuk menyelidiki hilangnya pasien bernama Rachel, yang dikurung karena menenggelamkan tiga anaknya hingga tewas.
Dinobatkan sebagai Film dan Skenario Terbaik di ajang Oscar, Spotlight adalah kisah nyata tentang keberanian dan keteguhan dalam jurnalisme, film ini merupakan hasil kerjasama sempurna antara penulis sekaligus sutradara Tom McCarthy (The Visitor) dan para aktor yang menghidupkan karakter mereka dengan luar biasa, dipimpin dua nominator Oscar: Mark Ruffalo dan Michael Keaton (Birdman). Setelah menemukan kisah pelecehan anak-anak oleh para pendeta, tim wartawan Spotlight dari harian Boston Globe menyelidiki penyalahgunaan sistem dalam gereja Katolik, dan mengungkap salah satu skandal terbesar di era modern ini.
Menampilkan sederet aktor brilian: Robert Downey Jr. (Iron Man), Mark Ruffalo (Spotlight) dan Jake Gyllenhaal (Nightcrawler), Zodiac adalah thriller kejahatan karya besar sutradara Gone Girl, David Fincher yang menyaingi karya sebelumnya: Se7en. Tahun 1960-an, serangkaian pembunuhan terjadi di San Francisco oleh "Zodiac Killer". Dua reporter dan dua polisi detektif berusaha menangkap pembunuh sebenarnya, tapi mereka justru terperangkap dalam rumitnya kasus ini...